Wednesday, May 30, 2012

AKRA Reversal

AKRA pada penutupan tanggal 29 Mei 2012 berada di 3550. Setelah cukup lama mengalami downtrend selama hampir 1,5 bulan, pada seminggu terakhir ini telah mulai tertahan pernurunannya, dengan titik terendahnya (support) berada di 3375, dan saat ini mulai beranjak naik. Semoga saham ini akan menjadi penggerak IHSG untuk mengakhiri posisi downtrendnya. dimana Resistance I berada di 3675 dan apabila jebol akan melanjutkan kenaikkan kembali dengan level Resistance kuatnya II di 4300.
Disclaimer On

IHSG Telah Menyentuh 3850, What Next?


Pada Tanngal 28 Mei 2012 akhirnya menyentuh level 3850 (terendahnya) sesuai dengan artikel saya sebelumnya pada tanggal 16 Mei 2012 dengan judul "IHSG Will Down". Setelah ini maka ada 02 kemungkinan yakni IHSG akan konsolidasi terlebih dahulu (sekitar 01 bulan) ataupun langsung berusaha reversal (pembalikkan arah) dari downtrend ke uptrend.
Let's see how the market can tell

Monday, May 21, 2012

Dan Zanger and the 10 golden rules

Daniel J. Zanger adalah seorang technical analyst dan trader saham yang mencatatkan dirinya menjadi pemegang rekor dunia dalam sejarah pasar saham untuk persentasi profit terbesar dalam jangka waktu 12 bulan dan 18 bulan. Ia berhasil mengembangkan $ 10,775 menjadi $ 18,000,000 dalam periode Juni 1998 sampai dengan Desember 1999. Hebatnya lagi, hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, ia berhasil merubah $ 10,775 menjadi $ 42,000,000. Keberhasilan ini membuat Dan Zanger terkenal dan diliput oleh majalah-majalah Saham dan Komoditas dan juga majalah Fortune dan Forbes.

Zanger tumbuh di daerah San Fernando Valley, Los Angeles. Ayahnya adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang psikolog. Pada awal usia dua puluhan, ia drop out dari kuliahnya karena terlalu sering bermain ski salju di Colorado dan Idaho. Untuk memenuhi keperluan hidupnya saat itu, ia melakukan beberapa pekerjaan sambilan, seperti bell hop, sopir taksi dan prep cook.
Akhirnya setelah beberapa tahun, Zanger kembali ke Los Angeles tanpa memperoleh gelar pendidikan. Ia mulai bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa kontraktor landscape dan berhasil mendapatkan lisensi sebagai kontraktor. Ia menjalani hidupnya sebagai kontraktor independen pembuat kolam renang di Beverly Hills di mana hasil dari pekerjaannya itu hanya cukup membiayai hidupnya secara sederhana.
Ibunya Elaine mencintai pasar saham dan Zanger sering menonton business channel dengan ibunya. Suatu hari pada tahun 1978 Zanger melihat dari news ticker di bagian bawah layar TV, sebuah saham melejit dan berhasil mencapai $ 1. Ia melakukan pembelian pertamanya dan menjual saham tersebut beberapa minggu kemudian lebih dari $ 3. Dari situlah, ia menjadi tertarik dengan apa yang terjadi di pasar saham, biasanya ia membawa quotetrek saat ia bekerja agar bisa memonitor pergerakan harga saham.
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, personal computer mulai digunakan trader untuk menganalisa pasar. Zanger membeli PC pertamanya dan menginstall AIQ Trading Expert yang memungkinkan seorang trader menganalisa ratusan chart dalam satu malam. Ia menghadiri sebuah seminar dari William O’Neil yang menjadi titik balik kemampuannya untuk memilih saham-saham unggulan. Dengan bantuan PC ia mempelajari chart pattern 25 sampai 30 jam per minggu, belajar untuk memilih saham yang akan membuat big move, sebelum saham-saham itu mulai bergerak naik.
Pada tahun 1997, Zanger mulai merasakan kemajuan yang pesat dari apa yang ia pelajari dan memutuskan untuk menjual mobil Porsche-nya. Dari penjualan mobil tersebut, ia mendapatkan $ 11 ribu yang mana uang tersebut dijadikan modal untuk terjun sepenuhnya ke pasar saham. Setahun berikutnya, ia berhasil mengembangkan $ 11 ribu menjadi $ 18 juta. Dengan keberhasilan ini, ia menjadi full-trader dan meninggalkan pekerjaan sebagai kontraktor.
Dan Zanger’s 10 Golden Stock Rules
  1. Memastikan saham yang sedang kita incar memiliki pattern yang terbentuk dengan baik. 11 chart pattern yang biasanya digunakan untuk trading oleh Dan Zanger adalah Cup & Handle, Flat Base, Ascending Triangle, Parabolic Curve, Wedge Formation, Channel Formation, Symmetrical Triangle, Descending Triangle, Flags & Pennants, Head & Shoulders dan Inverted Head & Shoulders.
  2. Membeli saham ketika harga saham tersebut melewati dan berada diatas trend line dari pattern dan pastikan bahwa volume meningkat diatas volume rata-rata beberapa hari sebelumnya tidak lama setelah “breakout” terjadi. Jangan pernah membeli ketika harga saham sudah berada lebih dari 5% diatas trend line. Volume rata-rata yang biasanya digunakan adalah volume rata-rata 30 days.
  3. Menjual saham harus dilakukan dengan sangat cepat ketika harga saham itu kembali melewati dan berada dibawah trend line atau breakout point. Biasanya stop loss (atau trailling stop) ditetapkan sekitar 1 poin di bawah breakout point. Semakin mahal suatu saham, maka memberikan rentang lebih besar dari trend line atau breakout point. Sebaiknya dihindari menentukan stop loss 2 poin dibawah break out point.
  4. Menjual 20% sampai 30% dari posisi entry anda ketika harga saham bergerak naik 15% sampai 20% dari trendline atau breakout point.
  5. Pegang erat-erat saham anda yang mempunyai performance terbaik selama mungkin dan jual dengan cepat ketika berhenti atau lamban untuk bergerak naik. Ingat suatu saham disebut baik hanya jika harga sahamnya bergerak naik.
  6. Mengidentifikasi dan mengikuti sector yang paling kuat dan menjaga pilihan saham Anda masuk dalam sector tersebut.
  7. Setelah market bergerak naik untuk waktu yang cukup lama, saham anda akan menjadi rentan terhadap aksi jual atau profit taking, yang dapat terjadi begitu cepat dan seketika anda mungkin akan geleng-geleng kepala sulit untuk mempercayainya. Belajarlah menarik garis new higher trend line dan belajar juga reversal patterns untuk membantu anda menentukan saat yang tepat untuk keluar dari suatu saham. Recommended books: Japanese Candlestick Charting Techniques, by Steve Nison dan Encyclopedia of Chart Patterns, by Bulkowski.
  8. Ingat dibutuhkan volume untuk mendukung pergerakkan saham, jadi mulailah mengenal perilaku volume saham, bagaimana harga saham bereaksi terhadap lonjakan volume. Volume adalah kunci untuk pergerakan saham dan apakah anda akan success or failure.
  9. Banyak forum, jurnal atau milis memberikan rekomendasi saham lengkap dengan menyebutkan buy point. Namun bukan berarti anda langsung membeli saat harga saham tersebut menyentuh buy point tersebut. Pertama yang perlu dilakukan adalah melihat aksi dari harga saham dan menggabungkannya dengan volume yang terjadi saat harga saham mengenai buy point dan juga perhatikan dengan seksama terhadap kondisi market secara keseluruhan, apakah ada sentimen positif atau negatif, sebelum mempertimbangkan pembelian.
  10. Jangan pernah menggunakan margin sampai anda benar-benar menguasai market, chart dan emosi anda. Margin dapat menghapus anda dari pasar saham

Sunday, May 20, 2012

PGAS Break Up?

PGAS pada penutupan hari rabu tanggal 16-05-2012 ditutup pada harga 3975 (flat). Akan tetapi saham ini telah bergerak melewati Resistancenya yang terdahulu di level 3850. yang mana sekarang ini akan menjadi level support kuatnya. Saham ini diperkirakan akan bergerak naik dengan target terdekatnya di level 4100 (R1) dan target selanjutnya di 4250 (R2)

Disclaimer On

Wednesday, May 16, 2012

IHSG Will Down


IHSG selama bulan Mei ini terus mengalami koreksi dimana terakhir per tanggal 15 Mei 2012 telah berada di 4045, dimana IHSG akan terus bergerak turun dengan target di kisaran 3850 (titik fibonanci 61,8%) baru kemudian rebound dengan target akhir tahun di 4480.
IHSG terkoreksi dikarenakan telah overbought, dan butuh cooling down sesaat untuk melanjutkan penguatan. dan koreksi adalah koreksi wajar, karena tidak ada hal-hal baru yang krusial yang harus diawasin.
Untuk para trader saya menyarankan untuk wait n see terlebih dahulu sampai IHSG berada di level 3850 baru masuk ke pasar. dan untuk para investor tetap santai saja, jangan panik selama perusahaan tempat anda berinvestasi adalah perusahaan yang bagus, karena harga sahamnya pasti akan kembali naik.

Wednesday, May 9, 2012

10 Prinsip Trading Berdasarkan Teknikal Menurut John Murphy


Bagaimana pasar bergerak? Sejauh mana pasar akan naik atau turun? Dan kapan pasar akan bergerak pada arah lain? Deretan pertanyaan di atas merupakan dasar pertimbangan dari analisa teknikal. Dibalik chart dan grafik serta rumusan matematika yang digunakan untuk menganalisa arah pasar, merupakan beberapa konsep dasar yang diterapkan untuk mendukung variasi teori analisa teknikal saat ini.

John Murphy, sebagai Chief Technical Analyst di StockCharts.com, telah malang melintang selama 30 tahun dibidang analisa teknikal, dengan mengembangkan 10 prinsip dasar aturan trading ; aturan tersebut dirancang untuk membantu menjelaskan keseluruhan gagasan trading berdasarkan analisa teknikal bagi pemula dan menjadi garis petunjuk metodologi trading bagi para praktisi berpengelaman. Kesepuluh aturan tersebut sekaligus menjadi perangkat kunci analisa teknikal dan bagaimana menerapkannya untuk mengidentifikasi peluang-peluang “buying” dan “selling”.

1. Petakan Arah <gerak pasar>

Pelajari variasi chart dengan tekun dan konsisten. Mulai menganalisa satu chart dengan kerangka waktu monthly dan weekly dari rentang beberapa tahun. Satu peta <chart> yang lebih besar dari pasar yang tersaji akan lebih memberi gambaran jelas dalam bingkai perspektif jangka-panjang mengenai satu pasar. Sekali terbentuk <chart> jangka-panjang , lantas bandingkan dengan chart daily dan intra-day. Satu tinjauan pasar jangka-pendek saja, seringkali mengelabui. Bahkan jika kita hanya transaksi berdasarkan kerangka waktu sangat pendek, kita akan lebih baik jika bertransaksi dalam arah yang sama dengan trend yang berdurasi kerangka waktu menengah dan panjang.

2. Tentukan Tren dan Melaju Bersamanya

Tentukan tren dan melaju bersamanya. Arah pasar terbagi dalam banyak takaran—jangka panjang, menengah dan pendek. Pertama, tentukan ukuran pasar yang mana yang akan kita terlibat di dalamnya dan gunakan chart yang sesuai. Pastikan kita bertransaksi searah dengan tren tersebut. “Buy dips” jika tren naik.”Sell relly” jika tren anjlok. Jika Anda trading pada tren menengah, gunakan chart daily dan weekly. Jika kita trading harian, gunakan chart daily dan intra-day (menit hingga jam) Tetapi, dalam setiap kasus, biarkan chart yang lebih lebar menentukan tren, lantas gunakan chart yang lebih pendek untuk timing <masuk posisi>.

3. Tentukan Level High dan Low

Tentukan level-level support dan resistance. Posisi terbaik untuk membeli adalah mendekati level-level support. Support biasanya merupakan reaksi low sebelumnya. Posisi terbaik untuk menjual adalah mendekati level-level resistance.Resistance biasanya merupakan puncak sebelumnya. Setelah resistance puncak telah terlewati, biasanya akan menjadi support pada arah berbalik secara langsung. Dengan kata lain, “high” kemarin menjadi “new low”. Pada cara yang sama, ketika suatu level support telah pecah, biasanya akan menjadi indikasi selling reli selanjutnya dan “low kemarin” menjadi “new high”.

4. Ketahui Sejauh Mana TrekBalik <backtrack>

Ukurlah persentase retracement <ritres>. Koreksi pasar naik atau turun biasanya mengalami ritres pada porsi yang signifikan dari tren sebelumnya. Kita bisa menentukan koreksi-koreksi tersebut dalam tren yang sedang berlangsung dengan persentase yang sederhana. 50% ritres dari tren sebelumnya merupakan kejadian yang paling sering <lazim>. Ritres minimum biasanya sepertiga dari tren sebelumnya. Dan ritres maksimum biasanya duapertiga. Fibonacci retracement 38% dan 62% juga penting untuk diamati. Selama terjadi titik balik dari suatu tren naik, maka area buy sebelumnya di zona 33% hingga 38%.

5. Gunakan Garis <tren>

Gunakan <tarik> garis-garis tren. Garis tren adalah satu perangkat chart yang sangat sederhana dan efektif. Anda perlu garis lurus dan dua titik dalam chart. Garis tren naik menarik garis pada sepanjang level-level low bersinambung. Garis tren turun menjelujuri dua puncak bersinambungan. Harga biasanya kerap berbalik kembali pada garis tren sebelum meneruskan lagi tren-nya. Pecahnya garis tren biasanya merupakan isyarat terjadi perubahan tren. Suatu garis tren yang valid semestinya disentuh setidaknya tiga kali. Dan satu garis dari tren yang lebih panjang menjadi berpengaruh, dan lebih sering diuji, maka akan menjadi lebih penting.

6. Ikuti Rerata Gerak Harga

Ikuti alur pergerakan rata-rata <moving average>. MA merupakan area objektif untuk sinyal beli dan jual. MA memberi informasi bagi kita mengenai tren yang sedang berlangsung dan masih dalam geraknya. Sehingga membantu sebagai konfirmasi bagi perubahan suatu tren. MA tidak memberi informasi mengenai kelanjutan gerak harga, bagaimanapun perubahan suatu tren biasanya segera teramati. Chart yang menggunakan kombinasi dua MA sangat popular sebagai cara untuk menentukan sinyal trading. Pada sebagian pasar berjangka, yang popular adalah menggunakan kombinasi MA 4 dan MA 9 lantas MA 9 dan MA 18, serta MA 5 dan MA 20. Sinyal diberikan ketika garis MA yang lebih pendek memotong MA yang lebih panjang. Perpotongan harga di atas dan di bawah MA 40 juga bagus sebagai sinyal trading. Sepanjang garis MA dalam chart mengikuti indicator tren, maka akan berlaku efektif dalam suatu pasar yang sedang membentuk tren.

7. Pelajari Sinyal Pembalikan

Jejak oscillators. Oscillator membantu mengidentifikasi pasar Overbought dan Oversold. Ketika MA memberi konfirmasi bahwa pasar sedang berubah tren, oscillators kerap membantu mengingatkan kita lebih lanjut, bahwa pasar telah reli atau turun terlalu jauh dan akan segera berbalik <arah>. Oscillator yang paling popular digunakan adalah RSI dan Stochastics. Keduanya, biasanya diaplikasikan pada skala 0 hingga 100. Pada RSI, jika bergerak di atas skala 70 berarti overbought dan di bawah 30 memberi sinyal oversold. Sedangkan takaran overbough dan oversold dari Stochastics pada skala 80 dan 20. Kebanyakan trader menggunakan 14 hari atau minggu dari stochastic dan 9 atau 14 untuk RSI. Oscillator divergence kerap mengingatkan pasar berbalik. Keduanya bagus untuk trading dalam pasar yang range <ranging>. Sinyal weekly bisa digunakan sebagai filter pada sinyal daily. Sinyal daily bisa digunakan sebagai filter untuk intra-day chart.

8. Simak Sinyal-Sinyal Peringatan

Trade MACD. Indikator The Moving Average Convergence Divergence <macd> <dikembangkan oleh gerald appel> merupakan suatu kombinasi sistem perpotongan MA dengan elemen-elemen overbought/oversold dari suatu oscillator. Suatu sinyal beli terjadi ketika atau jika garis yang lebih cepat memotong dibawah yang lebih lambat dari atas garis nol. Sinyal weekly menjadi harus diamati lebih dulu ketimbang sinyal daily. Suatu MACD histogram diplot sebagai diferensial antara dua garis dan memberi sinyal lebih dini dari perubahan tren. Disebut “histogram” sebab bar-bar vertical digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara dua garis dalam chart.

9. Trend atau Bukan Tren

Gunakan ADX. The Average Directional Movement Index <adx> merupakan garis yang bisa menolong menentukan apakah suatu pasar masih dalam tren-nya atau hanya sebentuk fase trading. ADX menakar derajat tren atau arah pasar. Suatu garis ADX yang naik memberi sinyal bahwa tren saat ini sedang kuat. Garis ADX yang menukik memberi isyarat bahwa saat ini merupakan fase trading market dan tidak berbentuk tren yang tegas. Garis ADX yang naik seperti MA; sedangkan garis ADX yang menurun seperti oscillators. Dengan memplot arah garis ADX, trader bisa menentukan gaya trading dan dengan menerapkan indicator-indikator tersebut akan lebih cocok untuk pergerakan pasar saat ini.

10. Ketahui Tentang Sinyal Konfirmasi

Termasuk volume dan open interest. Volume dan open interest merupakan indicator konfirmasi yang vital dalam pasar berjangka. Volume mendahului harga. Dan sangat penting untuk memastikan bahwa volume yang meningkat sedang berlangsung dalam arah tren yang sedang berlangsung. Dalam tren naik, peningkatan-kenaikan volume biasanya nampak tiap hari. Meningkatnya open interest memberi konfirmasi bahwa uang baru sedang mendukung tren sebelumnya <prevailing>. Open interest yang menurun kerap memberi sinyal bahwa tren mendekati akhir. Suatu tren harga naik semestinya ditopang oleh peningkatan volume dan open interest secara signifikan

Analisa teknikal adalah skill yang meningkat dengan pengalaman dan belajar. Selalu menjadi murid dan tetap belajar !

Tuesday, May 8, 2012

KKGI Ready On The Move

Pada hari Selasa tanggal 08 Mei 2012 KKGI ditutup naik Rp.100 dengan harga penutupan di 6150, Saham ini telah lama mengalami trend bearish, dan berakhir di level support 6000. Kemungkinan saham ini bersiap untuk reversal ke atas. Dengan target long di 8500
Disclaimer On

MAIN On The Move

MAIN pada penutupan hari ini tanggal 08 Mei 2012 ditutup tidak berubah dengan harga penutupan di 1290. Saham ini telah membentuk candle morning star. dimana kemungkinan besok hari akan melanjutkan trend naik dengan target Resisten I di 1340 dan Resisten II di 1500
Disclaimer On

JSMR BUY

Pola teknikal sideways membuat investor bingung, tetapi secara fundamental JSMR kedepannya sangat cerah dan memiliki cadangan pembangunan jalan tol dan tarif tol yang selalu naik setiap tahunnya, dan ditambahnya semakin banyaknya pengguna kendaraan terutama mobil, membuat salah satu perusahaan pemerintah ini sangat cerah kedepannya. Sehingga JSMR terus melejit sahamnya di bursa efek, walaupun IHSG sedang dalam waktu konsolidasi terkoreksi turun. Recommendation BUY , Disclaimer,
M. Agus Priono
Mahasiswa LP3I, Gajah Mada Medan.

CPIN Membentuk Pola Double On Top

Pada penutupan hari Senin tanggal 07 Mei 2012 support CPIN di 2625 telah jebol sehingga membentuk pola double on top. sehingga untuk selanjutnya Support selanjutnya (1) di 2450 dan Support 2 di 2325.
Disclaimer on

Tuesday, May 1, 2012

SMRA TP 1950

PT Makmur Orient Jaya, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memperoleh pinjaman investasi sebesar Rp 530 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kredit tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan Summarecon Mall Bekasi tahap pertama.
Secara teknikal SMRA menunjukkan adanya pola flag dimana tinggi pola mengarah pada TP 1950.
Buy di 1740 and stop loss di 1680.











Disclaimer on☺